23 Apr 07 13:25 WIB
Mampukah Gayo Lues Bangkit
Dari Keterisoliran Dan Kebodohan?
WASPADA Online
Lima tahun sudah Kabupaten Gayo Lues berdiri. Pembangunan, peningkatan ekonomi dan mengejar ketertinggalan adalah segelintir harapan dan impian dari 72.000 penduduk yang ada di sana. Tetapi hingga saat ini yang diimpikan itu belum juga terwujud.
Pesta demokrasi (Pilkada) telah usai digelar, impian dan harapan baru kembali ditebar, semangat pun kembali menggelegar dengan munculnya seorang sosok pemimpin (bupati) defenitif menjadi salah satu harapan baru bagi masyarakat untuk membawa Gayo Lues menjadi daerah maju. Boleh jadi, impian itu terwujud jika jalan pantai barat dan timur bisa diperjuangkan pemimpin yang menjadi di daerah tersebut.
Karena, kendati daerah itu disebut daerah kaya yang nota benenya mengandung timah, emas, uranium di sekitar daerah Pining dan kekayaan lainnya seperti hutan lindung (Gunung Leuser), mustahil dapat menarik perhatian investor asing jika kedua jalan itu tidak segera dibangun (diperjuangkan) pemimpin di daerah itu. Sebab, kedua jalan itu menjadi salah satu urat nadi bagi daerah itu.
Tentu harapan itu menjadi beban dan tugas berat yang harus diemban para pejabat karena mengubah suatu hal bukan semudah membalikkan telapak tangan. Namun di dunia ini tidak ada yang tidak mustahil, jika di dalam diri kita masing-masing ada kemauan, keikhlasan, kegigihan dan kesadaran. Orang bijak pernah berkata, pemimpin sejati bukan orang-orang yang mempunyai paling banyak pengikutnya, tetapi yang menciptakan paling banyak lahirnya pemimpin, bebasnya kemiskinan dan mampu menciptakan lapangan kerja, dan tidak ada orang yang dapat menjadi pemimpin hebat kecuali orang yang dapat bergembira melihat secara tulus atas suksesnya orang di bawah dan sekitarnya. Yang jelas saat ini masyarakat akan menilai kebijakan seseorang itu dari harapan, keputusan dan perbuatannya.
Salah seorang anggota DPRD Provinsi NAD mengatakan beberapa waktu lalu, kalau Kabupaten Gayo Lues sebenarnya belum mengenal dan merasakan arti dari sebuah kemerdekaan. Mungkin apa yang dikatakan itu benar. Lihat saja, sarana jalan kabupaten, kecamatan dan desa keadannya saat ini amat memprihatinkan. Lain lagi hasi pertanian, perkebunan, perikanan dan peternakan juga terus mengalami keterpurukan dan pendidikan yang menjadi ujung tombak utamanya majunya sebuah daerah belum juga sepenuhnya dirasakan. Bayangkan dari 72.000 warga, 50% di antaranya tidak bersekolah, 20% tamatan sekolah dasar, 15% tamatan SLTP dan 10% SMA serta 5% sarjana.
Dari presentase itu beberapa tokoh menyebutkan, SDM warga yang ada di sana masih rendah dan perlu pembenahan yang lebih baik terutama di bidang pendidikan. Dan Pemkab Gayo Lues melalui Bupati H. Ibnu Hasyim, hendaknya selalu membuat rencana yang positif yang dikerjakan oleh tangan-tangan mulai dan berbakat (terampil) serta tidak mengambil suatu kebijakan dari unsur politik dan senantiasa mampu memperbaiki moral bawahannya dengan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Karena tidak ada yang terjadi di dunia ini secara kebetulan kecuali jatuh tersandung batu.
Soal lemahnya sistem pendidikan, Hendry Ford seorang pemerhati dari negeri Paman Sam (USA) pernah menyebutkan kepada Waspada belum lama ini, "Siapapun yang berhenti belajar itu tua, apakah dia berusia 28 atau 80 tahun, dan siapapun yang terus belajar akan tetap muda."
Hal terbaik dalam hidup ini katanya, adalah membuat pikiran tetap muda, jernih dan penuh dengan pendidikan melalui belajar dengan menimba ilmu yang berguna. Sebab berbuat lebih banyak untuk dunia lebih baik dibanding yang dibuat dunia lebih banyak untuk kita. "Itulah yang dinamakan sukses," timpalnya.
Sekarang ini mungkin semua itu belum dapat diwujudkan oleh pemimpin di sana. Maklum, baru saja dilantik dan anggaran 2007 juga belum disahkan DPRD setempat, tetapi semua itu tidak bisa dijadikan alasan untuk memulai suatu pekerjaan.
Ada sebuah ungkapan yang mengatakan, "dalam hidup kita terus mengerjakan dua pekerjaan secara terus menerus". Yang satu, adalah pekerjaan yang harus kita selesaikan dan yang satunya lagi pekerjaan yang kita inginkan. Jika kita mengerjakan tugas yang harus diselesaikan sekeras mengerjakan tugas yang kita inginkan, berarti kita telah mempersiapkan diri untuk masa depan yang lebih baik dengan mempelajari keterampilan-keterampilan yang membuat kita berkembang melebihi posisi kita saat ini ke posisi atasan. Saat waktunya tiba, Anda akan siap melakukannya.
Sesudah menguasai satu tugas, jangan cepat puas dengan keberhasilan itu, tetapi segera pikirkan masa depan tentang bagaimana cara meningkatkan apa yang dikerjakan itu. Apa yang kita pelajari akan membuat kita sukses di masa depan. Namun untuk sukses di saat ini, kita perlu terus menerus belajar dan berjuang agar tidak tertinggal di lapangan kerja kita dan kita harus belajar seumur hidup di tengah-tengah perputaran dunia. Ingat, belajar itu tidak ada batas awal dan akhirnya.
Our Blog
- Blog Comments
- Facebook Comments
Popular Posts
-
Permulaan Generasi Pertama Manusia Tersebutlah dalam kitab-kitab suci bangsa Timur Tengah bahwa Adam, yang dianggap sebagai manusia per...
-
Mengamalkan Agama Melalui Dalihan Natolu Oleh: Lamhot Simarmata Merupakan bagian dari skripsinya di IAIN Sumatera Utara, Fakultas Da...
-
Si Raja Batak mempunyai dua anak yang diketahui silsilahnya sampai sekarang. Pertama Guru Tatea Bulan dan yang kedua adalah Raja Isumbaon...
-
ilustrasi Semangat untuk semakin meningkatkan partisipasi dalam pembangunan ekonomi tumbuh usai pendirian Koperasi Syariah 212 alias ...
-
Koperasi Syariah 212 yang baru dibentuk hari ini, Jumat (6/1) diyakini menjadi awal kebangkitan ekonomi umat. Sistem yang dikembangkan d...
-
Amerika Serikat saat ini sedang gencar menuduh dan menginvestigasi kecurangan yang terjadi dalam pilpres AS 2016. Kecurangan yang pal...
-
AS saat ini sedang menuduh Rusia mengintervensi pemilihan presiden 2016 baru-baru ini. Seorang pengamar Dr. Ron Paul dari Institute of ...
-
Pemerintah dan para penembak misterius dilaporkan telah menewaskan lebih dari 6.000 orang yang terlibat narkoba di Filipina. ( baca ) ...
-
Indonesia to open investment opportunities in twelve small and outer islands across and its welcomed by bonafide investors. However, it ...
-
Legenda Simardan Perlu Dilestarikan Guna pengembangan objek wisata, sudah waktunya Pemko Tanjungbalai melakukan pelestarian budaya den...