Our Blog

Kolera Papua

Papua Post

Penyakit Kolera Babi Melanda Timika, Seluruh Papua Dinyatakan agar Waspada

BIAK, PAPUA POST.-
Belakangan ini, penyakit kolera babi melanda ternak babi di Timika. Karena itu, seluruh wilayah Provinsi Papua dinyatakan agar mewaspadai penyakit tersebut. Sebab ada indikasi kuat bahwa penyakit tersebut bisa menular ke manusia.

Sejauh ini belum diketahui jenis bakteri penyebab penyakit mematikan bagi ternak babi tersebut. Bukti agar seluruh Papua mewaspadai penyakit tersebut bisa dilihat dari surat edaran dari Dinas Peternakan Kabupaten/Kota, termasuk Kabupaten Biak Numfor.

Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Biak Numfor, Absalom Rumkorem,SPt saat ditemui wartawan usai pembukaan Rakorbangda Bidang Pertanian Kabupaten Biak Numfor di aula panti Sosial Bina Netra (PSBN), Rabu (28/7), membenarkan bahwa saat ini sedang mewabah penyakit kolera babi di Timika. “Memang ada surat edaran dari Dinas Peternakan Provinsi untuk waspada, karena di Kabupaten Timika disinyalir ada penyakit kolera Babi yang sangat berbahaya. Kalau tidak dijaga dengan baik, penyakit berbahaya ini bisa menular ke manusia,” ungkap Absalom.

Untuk itu, lanjut Absalom, di Biak ini untuk melakukan antisipasi penyebaran penyakit tersebut, pihaknya sudah mengedarkan surat ke seluruh dinas terkait, juga kepada para pejabat dan petugas untuk waspada, terutama karantina hewan. Penekanan diberikan ke karantina hewan agar setiap hewan yang masuk ke Biak, terutama ternak Babi agar betul-betul dilakukan pencegahan.

“Artinya, benar-benar dilihat apakah babi yang masuk itu benar-benar sehat. Sebab kalau tidak, kita bisa kebobolan. Namun sampai sekarang, untuk Biak masih bebas (Penyakit Kolera babi),” ungkapnya.

Absalom menambahkan, penyakit ini disinyalir baru ada di Timika. Penyebab penyakit ini adalah bakteri. Penyakit tersebut masuk kategori penyakit ganas karena penyakit ini bisa menular ke manusia. Sistem penularan bisa melalui makanan. “Langkah yang kita ambil edarkan surat tentang larangan itu dan dalam waktu dekat kita akan kumpulkan mitra kerja terutama untuk peternak Babi. Selain itu, kita harus lebih memperketat masuknya ternak Babi, terutama ke Instalasi Karantina hewan, karena Karantina itu merupakan pintu masuk semua ternak dari luar Baik,” tuturnya.

Lebih lanjut Absalom menjelaskan, dirinya memang tidak tahu mulai kapan penyakit ini muncul. Dirinya baru tahu ada penyakit ini ketika ada pertemuan dengan Gubernur Papua Drs. J.P.Solossa,M.Si di Jayapura, belum lama ini. “Saat itu baru di kasih tahu mengenai penyakit ini. Namun secara dekat, kami belum pernah melihat, tapi hal ini sudah ada instruksi dari Dinas Peternakan Provinsi untuk mewaspadai penyakit kolera Babi ini,” imbuhnya.

P-SOLAM Designed by Templateism | Blogger Templates Copyright © 2014

Theme images by richcano. Powered by Blogger.