ilustrasi |
Walaupun masih sebatas koperasi, animo masyarakat untuk ikut menjadi investor ritel dan lokal patut diapresiasi.
Apalagi dalam beberapa programnya, #KSPN bertekad untuk terjun ke beberapa sektor ekonomi yang dirasa layak untuk dikembangkan (baca).
Salah satunya adalah sektor keuangan, yang termasuk didalamnya investasi di pasar saham, sukuk, dana reksa dan lain sebagainya.
Apa sih manfaatnya rakyat perlu ikut berbondong-bondong untuk investasi? beberapa artikel berikut dapat menjelaskannya.
Semakin Banyak Investor Lokal, Ekonomi Indonesia Semakin Stabil
”Investor dalam negeri memiliki peranan penting untuk memperkuat dan menjaga stabilitas pasar modal Indonesia. Pertumbuhan jumlah investor dalam negeri yang diiringi dengan peningkatan jumlah transaksi diharapkan dapat memberikan manfaat ekonomi secara langsung kepada masyarakat Indonesia. Selain itu, basis investor lokal yang kuat akan mengurangi potensi volatilitas pasar saham akibat arus dana keluar (outflow) dari investor asing yang dapat terjadi sewaktu-waktu,” kata Direktur Utama Mandiri Sekuritas Abiprayadi Riyanto, dalamm keterangan persnya hari ini.
Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatat jumlah rekening efek di Indonesia saat ini baru mencapai 520.000 investor atau merepresentasikan 0,2 persen dari jumlah penduduk Indonesia. Kondisi ini menjadi peluang sekaligus tantangan yang besar bagi segenap pelaku di industri pasar modal, khususnya perusahaan anggota bursa, untuk dapat meningkatkan jumlah investor serta nilai transaksi.
Baca: Perbedaan Investor Ritel/Individu, Lokal dan Asing
Saat ini Mandiri Sekuritas memiliki 47.000 nasabah ritel, meningkat 42 persen dari periode yang sama tahun 2014 sebanyak 33.000 nasabah. Sepanjang periode Januari – September 2015, Perusahaan sukses mencetak sebanyak 6.675 nasabah baru. Pencapaian tersebut mendapat apresiasi dari Bursa Efek Indonesia (BEI).
Di tengah stagnasi ekonomi nasional yang berdampak pada industri pasar modal, Mandiri Sekuritas mampu mencatatkan volume transaksi saham sebesar Rp 84 triliun hingga September 2015. Pencapaian ini menempatkan perusahaan sebagai broker lokal teraktif di pasar saham dengan pangsa pasar 3,9 persen. Perusahaan mencatat transaksi harian rata-rata sebesar Rp 460 miliar per hari dengan komposisi transaksi 65 persen berasal dari nasabah institusi dan 35 persen ritel.
Edukasi hingga Aliansi
Direktur Strategy, Treasury & Proprietary Mandiri Sekuritas C. Paul Tehusijarana menjelaskan, ”Mandiri Sekuritas memiliki empat strategi utama untuk memperkuat basis investor dalam negeri. Upaya ini dilakukan secara konsisten melalui edukasi literasi keuangan kepada masyarakat, berinovasi menghadirkan layanan investasi yang komprehensif sesuai profil dan kebutuhan masyarakat, serta berekspansi memperluas jaringan distribusi. Sebagai bagian dari institusi jasa keuangan terbesar di Indonesia, Perusahaan juga bersinergi memberikan layanan investasi kepada para nasabah Bank Mandiri melalui program aliansi Referral Retail Brokerage (RRB).”
Mandiri Sekuritas memiliki program edukasi #InvestasiCerdas yang telah dilaksanakan dalam tiga tahun terakhir bekerja sama dengan BEI. Perusahaan juga telah membuka enam Galeri Investasi di sejumlah kampus di daerah untuk memfasilitasi para mahasiswa yang ingin belajar dan mendapatkan pemahaman mengenai investasi saham.
Layanan investasi yang komprehensif juga menjadi keunggulan Mandiri Sekuritas dalam melayani nasabah yang memiliki profil, kebutuhan dan karakter yang berbeda-beda. Perusahaan menyediakan layanan equity trading, reksa dana hingga produk-produk non-equity retail seperti obligasi dan Medium Term Notes (MTN). Produk-produk ini dapat diakses secara mudah melalui Mandiri Sekuritas Online Trading (MOST), MOST Mobile menggunakan platform iOS dan Android, atau melalui website.
Guna memberikan layanan investasi saham kepada masyarakat secara luas, Mandiri Sekuritas telah membuka 38 kantor cabang di sejumlah sentra ekonomi Indonesia, serta satu kantor cabang di Singapura. Perusahaan juga memiliki jalur distribusi terluas dengan aliansi RRB di 250 kantor cabang Bank Mandiri.
”Langkah-langkah strategis yang kami lakukan merupakan implementasi dari salah satu misi perusahaan, yakni menawarkan akses pasar modal dengan biaya terjangkau kepada pasar ritel,” kata Paul.
Dinamika di pasar modal tentu akan menjadi tantangan tersendiri bagi Perusahaan untuk menjaga pertumbuhan bisnisnya dari tahun ke tahun. ”Mandiri Sekuritas tetap optimis dapat melanjutkan kinerja positif di tahun 2015 dengan meraih total 50.000 nasabah dan nilai transaksi harian rata-rata sekitar Rp 550 miliar per hari,” pungkas Abiprayadi.
Investor Daily/Muhammad Rausyan Fikry/FMB
Investor Ritel Lokal Perkuat Pasar Modal Indonesia
PT Mandiri Sekuritas menargetkan pertumbuhan investor ritel sebesar 10% tahun depan. Jumlah ini ditargetkan untuk mempertahankan market share perusahaan yang saat ini berkisar 10%.
"Target ke depan, kita akan maintain market share kita tahun depan 10%. Sekarang kita ritel customer-nya 57 ribu. Misalnya IDX sekarang kan 500-600 ribu total nasabahnya. Kalau target mereka 1 juta, berarti kita harus mantain 10%. Artinya kita harus hit ke 100 ribu. Tentu itu perlu proses, tapi kita perlu mantain posisi market kita," kata Direktur Utama PT Mandiri Sekuritas, Silvano Rumantir saat ditemui di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (2/11/2016).
Silvano mengatakan, saat ini perusahaan memiliki 57.000 nasabah individu dengan pertumbuhan nasabah aktif harian sebesar 47% dibandingkan tahun lalu.
Menurut Silvano, investor ritel lokal memiliki peranan penting untuk memperkuat dan menjaga stabilitas pasar modal Indonesia. Pertumbuhan jumlah investor yang diiringi dengan peningkatan volume transaksi dapat memberikan manfaat ekonomi secara langsung kepada masyarakat Indonesia.
"Kita akan terus dukung untuk tambah jumlah di pasar modal. Mudah-mudahan pangsa pasar tetap sama 10%. Kami sangat mengandalkan teknologi," tuturnya.
Baca: Yang Mengendalikan IHSG Masih Investor Asing
Untuk mencapai tujuan tersebut, Mandiri Sekuritas akan memanfaatkan penggunaan teknologi yang saat ini juga banyak dimanfaatkan oleh nasabah. Adapun nilai transaksi rata-rata harian di Mandiri Sekuritas hingga Oktober 2016 mencapai lebih dari Rp 230 miliar per hari, meningkat 35% dari Rp 180 miliar per hari di tahun 2015.
"Dengan adanya Mandiri Sekuritas Online Trading, bisa memudahkan calon nasabah menjadi nasabah di pasar modal. Jadi tidak perlu ke cabang, ketemu marketing kita," ujar dia.
"Selain itu kami juga mengoptimalkan sinergi dengan Bank Mandiri Group sebagai keunggulan strategis yang kami miliki untuk mengakselerasi pertumbuhan jumlah nasabah ritel di Mandiri Sekuritas," pungkasnya.